Selang Pemberian Makan Nasogastrik dan Nasoenterik
Selang pemberian makan di berikan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi, apa bila masukan secara oral tidak adekuat atau tidak
mungkin dilakukan, karena saluran GI tidak berfungsi dengan normal. Selang pemberian
makan mempunyai banyak keuntungan: biayanya rendah, toleransi oleh pasien, dan
mudah digunakan baik dalam fasilitas
perawatan besar maupun dilingkungan rumah. Selang pemberian makan diberikan
sampai lambung (nasogastrik atau gastrostomi) atau kebagian distal duodenum
atau proksimal jejunum (nasosentrik) bila perlu. Untuk pintasan esofagus dan
lambung dan untuk pasien yang beresiko terhadap aspirasi.
Formula cair, yang diberikan baik
melalui mulut atau melalui selang di desain untuk memperbaiki masukan nutrisi.
Selang pemberian makan mempunyai banyak keuntungan :
·
Pemberian intraluminal
nutrien mempertahankan integritas gastrointestinal.
·
Selang pemberian makan
mempertahankan urutan normal metabolisme usus dan hepatik sebelum nutrien di
berikan pada sirkulasi arterial.
·
Mukosa usus dan hati
penting dalam metabolisme lemak dan merupakan satu-satunya sisi sintesis
lipoprotein.
·
Resiko insulin glukagon
normal di perthanakan bila karbohidrat di berikan melalui usus.
Formula Pemberian Makan
per Selang
Formula pemberian makan per selang
pilihan di pengaruhi oleh status saluran gastrointestinal dan kebutuhan nutrien
pasien. Bila formula enteral diresepkan, karakteristik formula di evaluasi
terhadap komposisi kimia sumber nutrien
(protein, karbohidrat, lemak), densitas kalori osmolalitas, residu,
keamanan bakteriologis, vitamin, mineral, dan biaya.
Lima jenis formula pemberian makan
per selang tersedia untuk digunakan. Formula blender dapat di buat oleh perawat
atau didapat dalam bentuk siap saji yang seara cermat di siapkan sesuai
petunjuk formula polimerik yang di jual bebas terdiri dari protein,
karbohidrat, dan lemakdalam bentuk berat molekul tinggi (Ensure Plus, sustacal)
Secara kimia formula mengandung nutrien pradigesti
dan udah di absorsi (Isocal, Omolite). Produk modular mengandung hanya satu
nutrien utama seperti protein atau karbohidrat (Promod). Formula khusus
tersedia untuk berbagai kondisi, seperti penyakit paru obstruktif menahun
(pulmocare). Pulmocare bersifat tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
Densitasnya yang tinggi (1,5 kalori/ml) adalah ideal untuk pasien yang
memerlukan batasan cairan, dan juga disusun untuk mengurangi produksi karbon
dioksida. Serat juga telah ditambah pada formula (Jevity, Enrich) dalam upaya
untuk mengurangi kejadian diare.
Beberapa makanan yang diberikan suplemen, dan
lainnya diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi total pasien. Ahli nutrisi
berkolaborasi dengan dokter dan perawat dalam menentukan formula terbaik untuk
pasien secara individu.
Formula yang dijual sering meunjukan masalah karena
komposisi “terikat”. Beberapa pasien tidak dapat mentoleransi bahan tertentu,
seperti natrium, protein, atau kalium. Produk modular dapat ditambahkan dan
unsur-unsur natrium, kalium, dan lemak yang penting juga dapat ditambahkan.
Perhatian diberikan untuk memaskan semua mineral dan vitamin esensial. Masukan
total kalori, nutrien, dan cairan dikaji bila ada penurunan masukan total atau
pengeceran makanan yang berlebihan.
Metode Pemberian Makan
per Selang
Beberapa pasien tidak mentoleransi makanan per selang nasogastrik dan nasoenterik dengan baik. Selang nasoenterik Silastic diameter kecil atau sedang sering di toleransi lebih baik daripada selang plastic atau karet. Selang diameter kecil, memerlukan pengeceran formula secara halus untuk mencegah selang tersumbat. Untuk terapi pemberian makan melalu selang jangka panjang, maka digunakan gastrostomi atau jejunos tomi. Metode pemberian makan per selang piliha tergantung pada lokasi selang, toleransi pasien, kenyamanan, dan biaya. Makan bolus intermiten diberikan kedalam lambung (biasanya melalui gastrotomi) dalam jumlah besar pada interval yang ditetapkan. Tetesan gravitasi intermitan adalah model lain untuk memerikan makanan per selang kedalam lambung dan secara umum digunakan bila pasien dirawat di rumah. Pemberian makan per selang diberikan lebih dari 30 menit pada interval yang ditetapkan. Metode pemberian makan per selang ini praktis dan tidak mahal. Namun, pemberian makan yang diberikan pada kecepatan bervariasi dapat ditoleransi secara buruk dan memerlukan banyak waktu.
Metode infuse kontinu digunakan bila makanan
diberikan kedalam usus halus. Metode ini
dipilih bila pasien berisiko terhadap aspirasi atau toleransi yang buruk
terhadap pemberian makan perselang. Makanan diberikan secara kontinu pada
kecepatan konstan dengan alat pompa. Infuse kontinu siklis terutama tersedia
untuk pasien dirumah. Infuse diberikan pada kecepatan lebih cepat selama
periode waktu yang singkat (biasanya 8 sampai 12 jam pada malam hari) sehingga
tidak menganggu pola hidup pasien. Metode pemberian makan perselang kontinu
menurunkan distensi abdomen, residu lambung, dan risiko aspirasi. Metode ini
mahal (pompa) dan memungkinkan pasien kurang fleksibel.
Banyak variasi wadah, selang dan kateter pemberian
makan, system pengiriman, dan kompa (Kangaroo 2, IMED-430, Dobhoff, Koefeed II,
Flexiflo II) tersedia untuk penggunaan pemberian makan perselang.
Larutan pemberian makanan per selang bervariasi
dalam cara saji, konsistensi, dan jumlaha kalori dan suplemen vitamin yang
terkandung. Jenis pilihan tergantung pada ukuran dan lokasi selang, kebutuhan
nutrient pasien, jenis suplemen nutrisi, metode pengiriman, dan kenyamanan
untuk pasien di rumah.
Pemberian Makan Melalui NGT (NASTRO GASTER
TUBE)
1.
Pengertian
Proses
memberikan makanan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah
lambung.
2.
Tujuan
·
Terpenuhinya status nutrisi klien
·
Mempertahankan fungsi usus
·
Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
3.
Indikasi
·
Klien yang tidak mampu makan per oral
·
Klien yang tidak mendapatkan intake oral yang adekuat
Prosedur Memberikan Makanan Via NGT
- Identifikasi
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Cuci tangan
- Pakai sarungtangan
- Atur posisi klien (semi-fowler)
- Cek ketetapan letak selang dilambung dengan cara :
·
Buka klem dan masukan selang kedalam gelas yang berisi
air
·
Buka klem dan cek menggunakan stetoskop. Masukan 30 cc
udara dalam spuit NGT dan masukan kedalam lambung dengan gerakan cepat. Posisi
tepat jika terdengar suara udara yang dimasukan (seperti gelembung udara yang
pecah)
7.
Klem selang NGT selama pengisian makanan cairkedalam
spuit
8.
Masukan makanan cair kedalam spuit besar
9.
Buka klem
10. Alirkan makanan
cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan cara meninggikan spuit.
11. Jika
makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk kedalam
lambung)
12. Bilas
makanan yang masuk dengan air sampai selang menjadi bersih
13. Rapihkan
alat dan klien
14. Lepas
sarung tangan
15. Cuci
tangan
16. Dokumentasi