Jumat, 23 Mei 2014

SAP NGT


Selang Pemberian Makan Nasogastrik dan Nasoenterik
Selang pemberian makan di berikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, apa bila masukan secara oral tidak adekuat atau tidak mungkin dilakukan, karena saluran GI tidak berfungsi dengan normal. Selang pemberian makan mempunyai banyak keuntungan: biayanya rendah, toleransi oleh pasien, dan mudah  digunakan baik dalam fasilitas perawatan besar maupun dilingkungan rumah. Selang pemberian makan diberikan sampai lambung (nasogastrik atau gastrostomi) atau kebagian distal duodenum atau proksimal jejunum (nasosentrik) bila perlu. Untuk pintasan esofagus dan lambung dan untuk pasien yang beresiko terhadap aspirasi.
            Formula cair, yang diberikan baik melalui mulut atau melalui selang di desain untuk memperbaiki masukan nutrisi. Selang pemberian makan mempunyai banyak keuntungan :
·         Pemberian intraluminal nutrien mempertahankan integritas gastrointestinal.
·         Selang pemberian makan mempertahankan urutan normal metabolisme usus dan hepatik sebelum nutrien di berikan pada sirkulasi arterial.
·         Mukosa usus dan hati penting dalam metabolisme lemak dan merupakan satu-satunya sisi sintesis lipoprotein.
·         Resiko insulin glukagon normal di perthanakan bila karbohidrat di berikan melalui usus.

Formula Pemberian Makan per  Selang
            Formula pemberian makan per selang pilihan di pengaruhi oleh status saluran gastrointestinal dan kebutuhan nutrien pasien. Bila formula enteral diresepkan, karakteristik formula di evaluasi terhadap komposisi kimia sumber nutrien  (protein, karbohidrat, lemak), densitas kalori osmolalitas, residu, keamanan bakteriologis, vitamin, mineral, dan biaya.
            Lima jenis formula pemberian makan per selang tersedia untuk digunakan. Formula blender dapat di buat oleh perawat atau didapat dalam bentuk siap saji yang seara cermat di siapkan sesuai petunjuk formula polimerik yang di jual bebas terdiri dari protein, karbohidrat, dan lemakdalam bentuk berat molekul tinggi (Ensure Plus, sustacal)
Secara kimia formula mengandung nutrien pradigesti dan udah di absorsi (Isocal, Omolite). Produk modular mengandung hanya satu nutrien utama seperti protein atau karbohidrat (Promod). Formula khusus tersedia untuk berbagai kondisi, seperti penyakit paru obstruktif menahun (pulmocare). Pulmocare bersifat tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Densitasnya yang tinggi (1,5 kalori/ml) adalah ideal untuk pasien yang memerlukan batasan cairan, dan juga disusun untuk mengurangi produksi karbon dioksida. Serat juga telah ditambah pada formula (Jevity, Enrich) dalam upaya untuk mengurangi kejadian diare.
Beberapa makanan yang diberikan suplemen, dan lainnya diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi total pasien. Ahli nutrisi berkolaborasi dengan dokter dan perawat dalam menentukan formula terbaik untuk pasien secara individu.
Formula yang dijual sering meunjukan masalah karena komposisi “terikat”. Beberapa pasien tidak dapat mentoleransi bahan tertentu, seperti natrium, protein, atau kalium. Produk modular dapat ditambahkan dan unsur-unsur natrium, kalium, dan lemak yang penting juga dapat ditambahkan. Perhatian diberikan untuk memaskan semua mineral dan vitamin esensial. Masukan total kalori, nutrien, dan cairan dikaji bila ada penurunan masukan total atau pengeceran makanan yang berlebihan.

Metode Pemberian Makan per Selang

Beberapa pasien tidak mentoleransi makanan  per selang nasogastrik dan nasoenterik dengan baik. Selang nasoenterik Silastic diameter kecil atau sedang sering di toleransi lebih baik daripada selang  plastic atau karet. Selang diameter kecil, memerlukan pengeceran formula secara halus untuk mencegah selang tersumbat. Untuk terapi pemberian makan melalu selang jangka panjang, maka digunakan gastrostomi atau jejunos tomi.  Metode pemberian makan per selang piliha tergantung pada lokasi selang, toleransi pasien, kenyamanan, dan biaya.  Makan bolus intermiten diberikan kedalam lambung (biasanya melalui gastrotomi) dalam jumlah besar pada interval yang ditetapkan. Tetesan gravitasi intermitan adalah model lain untuk memerikan makanan per selang kedalam lambung dan secara umum digunakan bila pasien dirawat di rumah. Pemberian makan per selang diberikan lebih dari 30 menit pada interval yang ditetapkan. Metode pemberian makan per selang ini praktis dan tidak mahal. Namun, pemberian makan yang diberikan pada kecepatan bervariasi dapat ditoleransi secara buruk dan memerlukan banyak waktu.

Metode infuse kontinu digunakan bila makanan diberikan kedalam  usus halus. Metode ini dipilih bila pasien berisiko terhadap aspirasi atau toleransi yang buruk terhadap pemberian makan perselang. Makanan diberikan secara kontinu pada kecepatan konstan dengan alat pompa. Infuse kontinu siklis terutama tersedia untuk pasien dirumah. Infuse diberikan pada kecepatan lebih cepat selama periode waktu yang singkat (biasanya 8 sampai 12 jam pada malam hari) sehingga tidak menganggu pola hidup pasien. Metode pemberian makan perselang kontinu menurunkan distensi abdomen, residu lambung, dan risiko aspirasi. Metode ini mahal (pompa) dan memungkinkan pasien kurang fleksibel.
Banyak variasi wadah, selang dan kateter pemberian makan, system pengiriman, dan kompa (Kangaroo 2, IMED-430, Dobhoff, Koefeed II, Flexiflo II) tersedia untuk penggunaan pemberian makan perselang.
Larutan pemberian makanan per selang bervariasi dalam cara saji, konsistensi, dan jumlaha kalori dan suplemen vitamin yang terkandung. Jenis pilihan tergantung pada ukuran dan lokasi selang, kebutuhan nutrient pasien, jenis suplemen nutrisi, metode pengiriman, dan kenyamanan untuk pasien di rumah.










     Pemberian  Makan Melalui NGT (NASTRO GASTER TUBE)
1.      Pengertian
Proses memberikan makanan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.
2.      Tujuan
·         Terpenuhinya status nutrisi klien
·         Mempertahankan fungsi usus
·         Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
3.      Indikasi
·         Klien yang tidak mampu makan per oral
·         Klien yang tidak mendapatkan intake oral yang adekuat
Prosedur Memberikan Makanan Via NGT
  1. Identifikasi
  2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  3. Cuci tangan
  4. Pakai sarungtangan
  5. Atur posisi klien (semi-fowler)
  6. Cek ketetapan letak selang dilambung dengan cara :
·         Buka klem dan masukan selang kedalam gelas yang berisi air
·         Buka klem dan cek menggunakan stetoskop. Masukan 30 cc udara dalam spuit NGT dan masukan kedalam lambung dengan gerakan cepat. Posisi tepat jika terdengar suara udara yang dimasukan (seperti gelembung udara yang pecah)
·         Buka klem dan cek cairan lambung dengan mengunakan strip indicator PH posisi tepat jika <6
7.      Klem selang NGT selama pengisian makanan cairkedalam spuit
8.      Masukan makanan cair kedalam spuit besar
9.      Buka klem
10.  Alirkan makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan cara meninggikan spuit.
11.  Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk kedalam lambung)
12.  Bilas makanan yang masuk dengan air sampai selang menjadi bersih
13.  Rapihkan alat dan klien
14.  Lepas sarung tangan
15.  Cuci tangan
16.  Dokumentasi

1 komentar: